Kamis, 19 November 2015

Not A Perfect Wedding : Perjalanan Tokoh Utama Yang Melelahkan


Judul : Not A Perfect Wedding
Pengarang : Asri Tahir
Penerbit : Elex Media Komputindo
Genre : Romansa

Sinopsis

Raina Winatama: Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya.

Prakarsa Dwi Rahardi : Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya.

Pramudya Eka Rahardi : Di hari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.


Editor’s Note
Pernikahan yang indah adalah impian setiap orang di dunia ini. Tapi bagaimana jadinya kalau akhirnya Anda harus menikah dengan orang yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda temui?

Not A Perfect Wedding menghadirkan fakta bahwa belajar mencintai adalah satu-satunya cara. Tidak ada yang tidak mungkin. Ketulusan seseorang akan mengalahkan kekerasan hati, ketulusan dan cinta akan membalut luka dan menyembuhkannya. Not A Perfect Wedding akan menunjukkan caranya bagi pembaca.
 

Review

   Siapa sih yang tidak akan terguncang kalau calon suami/istri tiba-tiba saja meninggal pas mau hari H pernikahan? Semua orang saya rasa bakal terguncang, kecuali kalau pernikahan itu emang gak diharepin sih. 

   Not a perfect Wedding, berkisah tentang kehidupan Raina dan Pram yang sederhana. Sejujurnya, di awal hendak membaca buku ini, saya memberikan ekspetasi yang cukup tinggi terhadap cerita ini. Yah... sekalian menyegarkan diri dengan cerita-cerita romansa gitu. Sedang haus dengan kisah cinta #eaaaa :))

Minggu, 01 November 2015

Happiness : Masa Depanmu, Bukan Mereka



Judul : Happiness
Penulis : Fakhrisina Amalia
Penerbit : Ice Cube
Kategori : Remaja

Sinopsis

“Berarti nggak masalah, dong, kalau Ceria masuk MIPA tapi ambil Biologi?”

“Bisa aja, sih. Tapi kalau kamu tanya Mama, yang banyak hitung-hitungannya itu lebih spesial. Nggak sembarang orang bisa, kan?”


Bagi Mama yang seorang dosen Matematika, hitung-hitungan itu spesial. Mama selalu membanding-bandingkan nilai rapor Ceria dengan Reina—anak tetangga sebelah yang pandai Matematika—tanpa melihat nilai Bahasa Inggris Ceria yang sempurna. Karena itu, sepanjang hidupnya Ceria memaksakan diri untuk menjadi seperti Reina. Agar Mama dan Papa bangga. Agar ia tak perlu lagi dibayang-bayangi kesuksesan Reina. Agar hidupnya bahagia. Ceria bahkan memilih berkuliah di jurusan Matematika tanpa menyadari ia telah melepaskan sesuatu yang benar-benar ia inginkan. Sesuatu yang membuat dirinya benar-benar bahagia.


Review

   Kata orang, masa SMA adalah masa-masa paling menyenangkan. Katanya...

   Menurut saya, masa SMA adalah masa-masa paling mumet. Di jaman saya dulu, penjurusan mulai dari kelas 2 SMA. Kalau sekarang, saya kurang tahu sih, kurikulum sama aturan dunia pendidikan kita kan sering berubah-ubah tanpa sebab yang jelas. #eaaa

   Kembali ke pernyataan awal, masa SMA adalah masa paling mumet. Kenapa? Karena di titik inilah kita mempersiapkan diri untuk mandiri dari orangtua. Dalam usia yang masih dibilang labil, emosi meledak-ledak, bahkan nggak tahu apa yang diperbuat dan melakukan sesuatu hanya berdasarkan asas keren-kerenan, memutuskan/menentukan arah hidup terbilang sulit. Jarang lho, ada yang udah tahu ke mana dia ingin melangkah di usia seperti ini. Kebanyakan masih terkatung-katung dan nggak jelas arah hidupnya.

Jumat, 04 September 2015

7 Manusia Harimau : Silat Harimau di Tanah Sumatera


Judul : 7 Manusia Harimau
Penulis : Motinggo Busye
Penerbit : Qanita
Jilid 1

Review

   Berhubung gak nemu sinopsisnya di goodreads, maka langsung aja ke resensinya, ya.
   
   Jadi, buku ini menceritakan tentang apa sih? Tentang manusia harimau dunk, seperti judulnya. Tema dan kisahnya tidak biasa, sungguh!

Seruak : Suatu Pembenaran Atau benar-benar Kebenaran?


Judul : Seruak, A psychothriller novel
Penulis : Vinca Callista
Penerbit : Grasindo
Genre : Action - Thriller

Sinopsis

Mau tidak mau, Bonie harus berurusan dengan teman-teman barunya di Desa Angsawengi. Macam-macam pribadi, dari anak yang sangat menyenangkan sampai yang selalu menyebalkan, berinteraksi di rumah yang sama, karena kelompok mahasiswa ini sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata. Di kelompok anak muda ini hadir Arbil Radeagati—seorang aktor muda yang bermaksud melarikan diri dari tekanan keluarganya, penyakit yang menggerogoti jiwanya. Dan ada pula Mada Giorafsan, sahabat masa kecilnya yang mengetahui betapa Bonie tumbuh dari masa lalu yang gelap dan menjijikkan.

Pada awalnya, hubungan di antara kesebelas pribadi ini hanya seputar program kerja di desa serta perkembangan chemistry yang bercabang jadi persahabatan dan permusuhan. Namun, nyatanya Desa Angsawengi terlalu terkonsep. Ada orang-orang yang sengaja menakut-nakuti mereka, sistem kehidupan di sana lama-lama jadi mencekam jiwa Bonie dan kawan-kawan. Tidak ada remaja yang tinggal di sana, malah ada kawanan anjing besar yang sering kali muncul bersama anak kecil berkepala botak, ada pula pria misterius yang selalu mengganggu dengan mesin pemotong rumputnya. Anak-anak ini terus diteror oleh penguakan rahasia yang menggiring mereka ke misteri yang nyatanya melibatkan pribadi Bonie.

Review
   Kesan saya setelah membaca novel ini adalah lama, berat, dan semua numplek jadi satu. Dengan sudut pandang penceritaan yang nyampur antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga serba tahu sukses bikin saya kadang-kadang bingung.

   Sebenarnya, novel ini ingin menggambarkan tentang apa sih?

Selasa, 18 Agustus 2015

The School for Good And Evil : Dunia Dongeng Yang Sama sekali Bukan Dongeng




Judul : The School for Good And Evil (#1),
A world Without Princes (The School for Good And Evil #2)
Penulis : Soman Chainani
Penerbit : Bhuana Sastra
Genre : High Fantasy, Fairy Tale

Sinopsis

The School for Good And Evil (#1)

Tahun ini, Sophie dan Agatha digadang-gadang menjadi murid Sekolah Kebaikan dan Kejahatan yang legendaris, tempat anak-anak laki-laki dan perempuan dididik menjadi pahlawan dan penjahat dalam dongeng. Dengan gaun pink, sepatu kaca, dan ketaatannya pada kebajikan, Sophie sangat yakin akan menjadi lulusan terbaik Sekolah Kebaikan sebagai putri dalam dongeng. Sementara itu, Agatha, dengan rok terusan warna hitam yang tak berlekuk, kucing peliharaan yang nakal, dan kebenciannya pada hampir semua orang, tampak wajar dan alami untuk menjadi murid Sekolah Kejahatan.

Namun ketika kedua gadis itu diculik oleh Sang Guru, terjadi sebuah kesalahan. Sophie dibuang ke Sekolah Kejahatan untuk mempelajari Kutukan Kematian; sementara Agatha masuk ke Sekolah Kebaikan bersama para pangeran tampan dan putri cantik mempelajari Etiket Putri. Bagaimana jika ternyata kesalahan ini adalah petunjuk pertama untuk mengungkap diri Sophie dan Agatha yang sesungguhnya?

Sekolah Kebaikan dan Kejahatan menawarkan petualangan luar biasa dalam dunia dongeng yang menakjubkan, di mana satu-satunya jalan keluar dari dongeng adalah... bertahan hidup. Di Sekolah Kebaikan dan Kejahatan, kalah bertarung dalam dongengmu bukanlah pilihan.

A World Without Princes (The School for Good And Evil #2)

Sophie dan Agatha telah berhasil pulang ke Gavaldon, menjalani "bahagia selamanya" versi mereka. Namun, hidup tak seperti dongeng yang mereka harapkan. 

Agatha diam-diam berharap seandainya ia memilih akhir bahagia yang lain bersama pangerannya. Permohonan rahasia itu membuka kembali pintu menuju Sekolah Kebaikan dan Kejahatan. Tak disangka, dunia yang dulu pernah ia ketahui bersama Sophie ternyata telah berubah. 

Penyihir dan putri, tukang tenung dan pangeran, bukan lagi musuh. Ikatan baru telah terbentuk, menghancurkan hubungan lama. Namun dibalik hubungan yang rumit antara Kebaikan dan Kejahatan ini, perang sedang dipersiapkan. Musuh yang sangat berbahaya tersembunyi dibalik topeng wajah yang mereka kenal. Saat Agatha dan Spohie berjuang untuk memulihkan kedamaian, sebuah ancaman tak terduga bisa menghancurkan segalanya dan semua orang yang mereka cintai. kali ini, ancaman itu datang dari dalam diri mereka sendiri.

Review

   Saya bingung mau menilai kedua buku ini seperti apa. Penokohan, konflik cerita, dan ceritanya sendiri sangat bagus. Yang bikin saya rada risih mah, cuma arah ceritanya yang agak nyleneh. Di buku 1-nya sih..., kurang terlalu terasa ya, tapi di buku 2, waaaw... arah cerita ini benar-benar ngegampar banget.

   Iya, saya emang agak ceriwis kalau udah berhubungan dengan LGBT. Berhubung topik LGBT sangat sensitif di ranah jagat dunia maya Indonesia, mungkin sebaiknya kita mengesampingkan hal ini. Potensi debat kusir sangat besar kalau saya ngelanjutin pandangan saya tentang LGBT sendiri, karena itu, kita lanjut aja deh ke pembahasan cerita.

Rabu, 08 Juli 2015

An Abundance of Katherines : Seorang Colin yang Belum bisa Move on?



Judul : An Abundance of Katherines
Penulis : John Green
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
Halaman : 320 halaman


Sinopsis

Katherine V menganggap cowok menjijikkan.
Katherine X hanya ingin berteman.
Katherine XVIII memutuskan Colin lewat email.
Kalau soal pacar, ternyata tipe yang disukai Colin Singleton adalah cewek-cewek bernama Katherine.

Dan kalau soal Katherine, Colin selalu jadi yang tercampak. Setelah diputuskan Katherine XIX, cowok genius yang hobi mengotak-atik anagram ini mengadakan perjalanan panjang bersama teman baiknya. Colin ingin membuktikan teori matematika karyanya, supaya dapat memprediksi hubungan asmara apa pun, menolong para Tercampak, dan akhirnya mendapatkan cinta sang gadis.

Review

   Ini kedua kalinya saya membaca buku John Green. Dari pada Looking For Alaska, saya cenderung lebih suka dengan An Abundance of Katherines. Seperti biasa, John Green menyajikan kisah-kisah remaja ala Amerika yang sarat akan perenungan dan pemahaman, dengan tokoh-tokoh unik yang kadang-kadang misterius.

   Jadi..., di buku ini mengisahkan tentang perjalanan 2 orang remaja, yaitu Colin dan Hassan. Yang satu setengah Yahudi dan yang satunya lagi muslim yang sering menyatakan dirinya bukan teroris. Interaksi keduanya cukup lucu dan menyenangkan, yang mana Hassan bisa menjadi penyeimbang Colin yang sering kacau dan galau karena telah ditinggal oleh Katherine XIX alias 19.

Selasa, 30 Juni 2015

Kahve, Shamrock & Raven : Kopi Penunjuk Nasib




Judul : Kahve, Shamrock & Raven
Penulis : Yuu Sasih
Penerbit : de_teens

Sinopsis

Kencana pergi ke ibu kota untuk kuliah sekaligus mencari jawaban atas alasan Saras, kakaknya, bunuh diri. Kencana menemukan gambar shamrock (semanggi berhelai tiga) di buku harian kakaknya yang bertanggalkan empat bulan sebelum hari kematiannya, yang juga menjadi entri terakhir di sana. Isi dari halaman yang dipenuhi gambar semanggi itu menyatakan bahwa kakaknya baru saja mendapatkan hasil ramalan yang bagus dari kedai kopi Black Dream di dekat kampusnya.

“Hari ini di Black Dreams aku dapat shamrock di cangkir kopiku. Tentu aku nggak lihat apa-apa di cangkir kopiku selain ampas hitam, tapi si barista kelihatan yakin saat mengatakannya. Katanya itu pertanda akan terkabulnya keinginan terbesar orang yang mendapatkannya. Dia juga bilang kalau gambar itu jarang ditemukan saat pembacaan. Memang cuma ramalan biasa, tapi akan menyenangkan kalau benar.”

“Saat orang sudah putus asa, hal seremeh apa pun akan dijadikan pegangan harapan.”

Review

   Whoaaa..., cerita ini mengingatkan saya pada kasus salah satu sastrawan tahun lalu, yaitu kasusnya Sitok Srengenge. Kita tahu sendiri, kasus tersebut menghebohkan banyak pihak, terutama setelah diketahui pula bahwa korbannya tidak hanya gadis tersebut, melainkan ada gadis-gadis lainnya.

Senin, 29 Juni 2015

Winter People : Kasih Yang Terlalu Kuat




Judul : Winter People
Penulis : Jennifer Mcmahon
Penerbit : qanita
Genre : Horor atau mungkin legenda cerita rakyat?

Sinopsis

“Beri tahu aku, kumohon, bisakah yang sudah mati bangkit kembali?”

Selamat datang di West Hall, kota terpencil dengan legenda mengerikan. Selama puluhan tahun, orang-orang menghilang dan meninggal secara misterius di sana. Ada yang bilang itu gara-gara penyihir jahat yang bisa menghidupkan kembali orang mati.

Ruthie benci West Hall, dan dia bertekad untuk meninggalkan kota itu segera setelah dia punya cukup uang. Namun, tiba-tiba ibunya menghilang, meninggalkan Ruthie dan adik perempuannya. Ketika sedang mencari petunjuk, Ruthie menemukan buku harian rahasia. Di situ tertulis kisah tentang kaum musim dingin, orang-orang yang dibangkitkan kembali dari kematian mereka. Mungkinkah ibu Ruthie ada hubungannya dengan ini semua? Dan bisakah Ruthie menemukan sang ibu, sebelum jatuh korban lagi?

Review

   Bagaimana saya bisa menilai cerita ini tanpa menduga-duga mengenai kebenarannya? Novel ini memiliki kisah yang mirip seperti cerita rakyat atau legenda/mitos di suatu tempat. Semuanya terjalin sempurna dan runtut, menimbulkan efek yang cukup mengguncang benak saja. *sedikit melebaykan pandangan*

Sabtu, 27 Juni 2015

Love, Curse, & Hocus-Pocus : Cinta yang Lebih Serius


Judul : Love, Curse, & Hocus-Pocus
Penulis : Karla M. Nashar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Romansa, Metropop

Sinopsis

And what would you do, if I told you I have no intention to kiss you?”

“Kurasa... aku akan membuatmu mengubah keputusanmu itu.”

Ketika Troy Mardian dan Gadis Parasayu yang saling membenci harus terbangun dalam keadaan bugil dengan memori kabur akan pernikahan mereka, reaksi pertama mereka adalah berteriak histeris. Mereka curiga jika semua keanehan itu berkaitan dengan wanita gipsi tua yang mereka tertawai pada acara ulang tahun kantor mereka.

Untunglah mimpi dan realita yang tumpang tindih mempermainkan akal sehat mereka itu segera berakhir, dan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Kali ini Troy dan Gadis yakin semua keanehan yang mereka alami itu telah berakhir. Setidaknya demikian, hingga tugas kantor membawa mereka ke negara para Duke dan Duchess, Inggris.

Dalam penerbangan yang melewati turbulensi ekstrem dan nyaris merenggut nyawa, keduanya dipaksa berpikir ulang tentang perasaan masing-masing.

Meskipun mereka saling membenci sejak pandangan pertama, mungkinkah berbagai peristiwa aneh tersebut justru mengubah rasa tidak suka mereka menjadi cinta?

Dan ketika Troy dan Gadis mengira hidup mereka sudah mencapai puncak kebahagiaan tertinggi, nun jauh di sana, sayup-sayup suara gemerencing lonceng perak kecil milik si gipsi misterius kembali membelah pekatnya malam...

Lalu apa kira-kira yang akan terjadi pada Troy dan Gadis kali ini?

Cring... cring... cring... Beware!

Review

Setelah tertawa dan terhibur di buku pertamanya yang berjudul Love, Hate, and Hocus-Pocus, di buku kedua ini saya disuguhkan mengenai 'rasa' yang sungguh berbeda dari buku pertama. Hampir mirip seperti buku pertama tetapi di buku kedua ini, penciptaan suasana, emosi para tokoh, serta perjalanan para tokoh terasa lebih intens dan mengena.

Di buku pertama, saya lebih banyak tertawa.

Di buku kedua, saya lebih sering merenungkan.

Life Of Pi : Arti Kebenaran Itu Apa sih?




Judul : Life Of Pi
Penulis : Yann Martel
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis

Pada tanggal 21 Juni 1977, kapal barang Tsimtsum berlayar dari Madras menuju Canada. Pada tanggal Juli, kapal itu tenggelam di Samudra Pasifik. Hanya satu sekoci berhasil diturunkan, membawa penumpang seekor hyena, seekor zebra yang kakinya patah, seekor orang-utan betina, seekor harimau Royal Bengal seberat 225 kilogram, dan Pi---anak lelaki India berusia 16 tahun.

Selama lebih dari tujuh bulan sekoci itu terombang-ambing di Samudra Pasific yang biru dan ganas. Di Samudra inilah sebagian Kisah Pi berlangsung. Kisah yang luar biasa, penuh keajaiban, dan seperti ucapan salah satu tokoh di dalamnya, kisah ini akan membuat orang percaya pada Tuhan.

Film layar lebar mulai ditayangkan 28 Nov 2012 dengan sutradara Ang Lee.

Review

Life Of Pi...
Kisah tentang perjuangan seorang anak untuk bertahan hidup di Samudera tak bertuan. Di blurb belakang novel ditulis bahwa, kisah ini akan membuat orang PERCAYA PADA TUHAN.

Benarkah?

Saya rasa, tidak.

Life Of Pi dibuka dengan cerita mengenai seorang penulis yaitu Yann Martel yang sedang bingung menyelesaikan novel romansanya. Karena merasa stuck ia pun pergi ke India untuk berekreasi sekaligus mencari ide untuk kelanjutan ceritanya. Nah, bermula dari pertemuannya dengan seorang pria tua bernama 'Mamaji' inilah, si penulis (Yann Martel) bertemu dengan Piscine Molitor Patel atau sebut saja Pi.

Love, Hate, And Hocus-Pocus : Kutukan Konyol Berakhir Cinta


Judul : Love, Hate, & Hocus - Pocus
Penulis : Karla M. Nashar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Romance, Metropop

Sinopsis

HATE at first sight. Itulah definisi yang tepat untuk menggambarkan Troy Mardian dan Gadis Parasayu. Mereka partner kerja yang dinamis---sedinamis gejolak permusuhan yang terus meletup di antara mereka berdua.

Menurut Gadis, Troy Mardian adalah contoh sempurna tipe manusia yang tercabut dari akarnya. Jelas-jelas asli Indonesia, kok pakai bertingkah ala bule? Rambut dicokelatin, ngomong selalu pakai Inggris, barang-barang harus designer label, dan mati-matian mempertahankan imej metroseksual biar tetap bisa menyandang gelar The Most Eligible Bachelor in Indonesia yang dijuarainya berturut-turut pada sebuah kontes nasional.

Sedangkan menurut Troy, Gadis Parasayu (atau Paras Ayu) adalah nama terkonyol yang pernah didengarnya. Di Amerika tempat Troy dibesarkan, nggak ada orangtua yang cukup gila menamai anak mereka dengan Beautiful Face Girl. Narsis sekali! Okelah, wajahnya memang eksotis plus lekuk bodi bak JLo, tapi masa sih doyan banget pakai merek lokal? So nggak kosmopolitan deh!

Hanya satu persamaan mereka. Sama-sama nggak percaya dengan yang namanya hocus-pocus, ramal-meramal, paranormal, astrologi, kartu tarot, feng shui, atau apa pun sebutannya yang berhubungan dengan dunia pernujuman.

Lalu apa yang terjadi saat mereka terbangun pada suatu Minggu pagi cerah, dan mendapati diri mereka berada di ranjang yang sama dalam kondisi bak Adam dan Hawa saat pertama kali terdepak dari Firdaus---bugil, plus cincin kawin yang melingkari jari manis masing-masing, serta sepotong memori kabur tentang pernikahan yang mereka lakukan tiga belas hari yang lalu?!

Review

Awal pertama melihat cover buku ini, rasanya rada aneh, gak menarik. Baca prolognya, langsung merengut (mulai tertarik), 'Ada apa ini?'. Terus baca bab 1-2, mulai bosan, gak tertarik. Tapi begitu masuk kejadian saat si Troy masuk ke cerita, saya langsung senyam-senyum sendiri, geli baca pertengkaran mereka.

Dua orang saling bermusuhan kemudian timbullah cinta itu sudah biasa. Tapi, bagaimana kalau awal cinta mereka itu karena mantra? *ketawa mengingat adegan lucu setelah mereka menikah*

Daripada buku metropop sebelumnya -yang judulnya tidak perlu saya sebutkan- , saya sama sekali tidak jenuh membaca buku ini. Awalnya memang bosan karena cerita mengenai perjalanan si Gadis Parasayu mutasi ke Jakarta. Tapi, setelah ketemu Troy, walah... hampir sepanjang cerita buku ini saya ketawa mulu.

Eleven Minutes : Apa itu Cinta?



Judul : Eleven minutes
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis

Cinta hanya menimbulkan penderitaan…

Demikianlah anggapan Maria, gadis Brazil yang sejak remaja begitu yakin tak akan pernah menemukan cinta sejati dalam hidupnya. Seseorang yang ditemuinya secara kebetulan di Rio de Janeiro berjanji akan menjadikannya aktris terkenal di Swiss, namun janji itu ternyata kosong belaka. Kenyataannya, dia mesti menjual diri untuk bertahan hidup, dan dengan sepenuh kesadaran dia memilih untuk menjalani profesi sebagai pelacur. Pekerjaan ini semakin menjauhkannya dari cinta sejati.

Namun ketika seorang pelukis muda memasuki hidupnya, tameng-tameng emosional Maria pun diuji. Dia mesti memilih antara terus menjalani kehidupan gelap itu, atau mempertaruhkan segalanya demi menemukan “cahaya di dalam dirinya.” Mampukah dia beralih dari sekadar penyatuan fisik ke penyatuan dua pikiran atau bahkan dua jiwa---ke suatu tempat di mana seks merupakan sesuatu yang sakral?

Dalam novel yang sungguh berbeda ini, Paulo Coelho menantang segala prasangka kita, membuka pikiran kita, dan membuat kita benar-benar terperangah.
 

Review

Penasaran dengan novel ini, akhirnya, suatu ketika saya membeli novel ini. Di bab-bab pertama saya membaca novel ini terkesan datar, tidak menyentuh sama sekali atau, membosankan. :|

Untuk beberapa hari atau bahkan bulan? Saya tidak melanjutkan membaca buku ini. Namun, hari ini, kebetulan setelah pikiran saya mulai jenuh untuk melongo ria, saya membuka kembali buku ini dan membacanya.

Seperti kesan pertama, awal melanjutkan cerita ini, datar. Namun, begitu menginjak pertengahan buku, apalagi ketika sosok Maria bertemu dengan Ralf dan Terence, cerita jauh lebih menarik lagi dan menyentuh. Saat membaca buku ini, saya seolah diajak untuk merenungkan apa hakikat cinta dan seks itu sendiri.

Elang dan Bidadari : Kisah Cinta Bernuansa Korea




Judul : Elang dan Bidadari
Penulis :  Puput Sekar Kustianti
Penerbit : Republika
Genre : Romansa 

Sinopsis

"Jingga, kau pasti tahu maksudku kan? Apa kau sudah mencuri tulang rusukku? Jika ya, tolong simpan sejenak, hingga aku menemukan jalan agar kita bersama. Aku tahu selama kita berbeda agama, kita tak akan bisa bersama, begitu kan?"

"Kim Young-Han, tidak usah mempermainkan hatiku ataupun memberi harapan untukku. Jika kau masih berpikir untuk bisa bersamaku dengan masuk Islam, itu akan merusak niatmu. Pelajari Islam yang benar. Jika ada takdirmu yang harus kau jalani bersamaku, niscaya takdir itu tak akan berubah!" serak, Jingga berusaha menahan tangis, semua rasa bercampur menjadi satu.

"Ya, jika takdirku ada bersamamu, maka takdir itu akan kupinta untuk bisa bersamamu," lirih Young-Han.

***

Jingga, muslimah asal Indonesia mendapatkan kesempatan mengikuti program budaya Korea di Hankuk University Foreign Studies, di Seoul-Korea Selatan. Jingga berusaha keras untuk tetap komitmen dengan norma dan nilai yang ia anut, meski berada di negara yang setengah penduduknya tidak beragama. Ia juga malah mendapat pelajaran berharga tentang nilai sebuah kerja keras yang mutlak beriringan dengan doa.

Kim Young-Han, pria sedingin es di Kutub. Kala kuliah di Paris, Prancis, ia mulai kenal pada Islam dan awal ketertarikannya terhadap agama tauhid ini. Pulang ke Korea Selatan, ia masih tetap tidak memiliki pegangan agama yang jelas dan kembali menjalani hari-hari beratnya bersama dendam dan kebencian dimasa lalu.

Di Tanah Ginseng mereka bertemu, berbenturan karakter tapi juga membuat untaian kisah yang akan banyak menuturkan tentang cinta yang sebenarnya. Akankah pertemuan itu membawa sebuah takdir yang sama dan bermuara pada cinta-Nya? Ataukah hanya sebagai mimpi kilat dan bersitan luka akan takdir yang harus mereka jalani masing-masing. Kisah ini tidak hanya bertutur tentang cinta, tapi juga kasih sayang mendalam antara keluarga, persahabatan, dan mimpi. Karena mimpi memang mutlak untuk terus diperjuangkan.
 


Review

Sekilas Melihat cover buku, Saya hanya bisa mengernyitkan dahi. Dalam pikiran saya, terlintas satu kalimat, 'Ini buku kenapa covernya suram abis kek orang dari geng jalanan gini ya?'

Novel dengan judul Elang dan Bidadari ini menggelitik insting kepenasaran saya. Gimana gak penasaran? Covernya suram, judulnya Elang dan Bidadari, Sinopsisnya tentang orang yang kuliah di luar negeri. Nyambung kagak, bingung ya iya. --"

Yah..., Cerita ini dibuka mengenai seorang gadis bernama Jingga, seorang gadis muslimah yang menutut ilmu ke negeri gingseng. Mendengar nama Jingga sendiri, saya mulai ngawang-ngawang, kok... namanya Jingga ya? Sayang, saya nggak menemukan alasan kenapa penulis memberi nama tokoh utamanya Jingga.

Minggu, 21 Juni 2015

The Golem And The Jinni : Cinta Antara Dua sosok yang Berbeda



Judul : The Golem and The Jinni
Penulis : Helene Wecker
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Fantasi
Kategori : Buku Bantal

Sinopsis

Chava: golem, terbuat dari tanah liat, dihidupkan oleh rabi yang terlibat ilmu sihir hitam. Ketika majikan Chava, sang suami yang memesan pembuatan dirinya, tewas dalam perjalanan laut dari Polandia, sang golem pun bagai layang-layang putus ketika tiba di New York pada tahun 1899.

Ahmad: jin, terbuat dari api, lahir di padang pasir Suriah. Ia dijebak penyihir Beduin sehingga terkurung dalam guci tembaga berabad-abad lamanya,sampai tak sengaja dibebaskan di Lower Manhattan. Meskipun tidak lagi terpenjara, Ahmad tak sepenuhnya bebas––gelang besi mengikatnya ke dunia fisik.

Kedua makhluk ini, dengan kisah masing-masing yang tak terlupakan, membentuk jalinan persahabatan––sampai pada suatu malam, insiden mengerikan membuat mereka terpaksa kembali ke dunia masing-masing. Namun, ancaman dahsyat akan menyatukan Chava dan Ahmad kembali, menantang keberadaan mereka dan memaksa mereka untuk mengambil keputusan luar biasa.

Review

   Ada apa dengan buku fantasi akhir-akhir ini? Saya kok merasakan kalau buku fantasi yang diterjemahkan beberapa bulan terakhir memiliki muatan yang sangat berat. Nggak melulu bercerita soal petualangan atau cinta, tetapi juga mengenai agama, politik, bahkan buku yang saya baca ini membicarakan soal eksistensi Tuhan.

   Bukeeee, sirahku ngelu bar maca iki.

   Sebenarnya, saya nggak kaget lagi kalau ada buku fantasi yang muatannya berat. Dimulai dari trilogi age of five - Trudi Canavan yang ceritanya sangat membekas dalam kepala saya, sampai Elantrisnya - Brandon Sanderson yang tokoh utamanya bikin jejeritan, The Golem and The Jinni bisa dibilang sedikit lebih mudah dipahami dibanding kedua cerita yang saya sebutkan. Kalau Age of Five dan Elantris merupakan jenis High Fantasy yang latar dunianya harus diciptakan di dalam kepala kita sendiri (dan ini membutuhkan usaha ekstras untuk membayangkannya), The Golem and The Jinni mengambil latar di New York pada tahun 1800-an bernuansa klasik.

   Lebih mudah, kan?

Selasa, 26 Mei 2015

Half Wild : Aku Padamu-lah



Judul : Half Wild (buku #2 Half Bad)
Pengarang : Sally Green
Penerbit : Mizan Fantasi
Genre : fantasi

Sinopsis

Gadis yang dicintai Nathan menghilang. Gadis itu mungkin telah mengkhianatinya. Namun, Nathan ingin mencarinya, menemukannya, dan tak pernah berhenti.

Para penyihir putih terus memburunya. Penyihir hitam tak henti berusaha menyingkirkannya.

Setelah menerima Anugerah dari sang Ayah, Nathan pun menjadi ancaman.
Anugerah itu tak bisa dikendalikannya.
Di tengah perang antara penyihir putih dan hitam, bahaya terbesar yang mengancamnya ada pada dirinya sendiri.

Review

   Sosok Nathan dan Annalise yang saling membelakangi ini sangat menggoda, apalagi dengan latar kebiruan serta pendar perak dan hitam yang pas, sampul bukunya terasa adem-misterius-tapi-unik. Sayangnya..., sampul seindah ini ndak bisa bikin penilaian saya sama cerita di buku ini naik.

   Kesan pertama pas baca prolog buku ini adalah... BERISIK!

   Yap, itu yang saya tangkap dari dialog kebatinan yang terjadi dalam diri Nathan. Mana suara berdengingnya juga dituliskan ampe ada 4 paragraf (yang dibuat terpisah-pisah). Serius, ini bikin saya dongkol ketika baca halaman-halaman awalnya. Makin ke belakang, makin banyak yang bikin saya tambah dongkol. Saya merasakan bahwa kisah Nathan ini rasanya kurang fokus, melompat-lompat dan tidak terarah. (Yang terarah cuma keinginan kuat Nathan buat menolong Annalise yang ditawan sama Mercury, sih).

The Awakening : Darah Merah yang Menggoda



Judul : The Awakening
Pengarang : Yoana Dianika
Penerbit : Grasindo
Genre : low fantasy

Sinopsis

Mari kuceritakan padamu kisah Yahudi kuno, tentang Samel-Lilith yang tidak menurut Tuhan. Keturunan mereka terpecah: Splitter—para pembangkang Samael-Lilith yang memihak manusia, dan Devotee—para pengabdi Samael-Lilith yang memburu manusia. Ini tentang pernikahan terlarang keturunan Samael-Lilith dengan keturunan Adam-Eve.

 Pernikahan terlarang yang mewariskan darah E+, dan saat ini mengalir di tubuhku. Aku yang biasa hidup normal ini harus menghadapi masalah serius—diburu para devotee dan hidup dalam pelarian. Saat ancaman bahaya semakin serius, aku bergulat dengan perasaanku yang membingungkan. Aku nyaman berada di sisi Jeremy, mantanku yang seorang splitter. 

Namun, di sisi lain aku menyukai Frederick, seorang devotee yang jelas berada di pihak musuh dan memburu darah istimewaku. Aku bingung, kepada siapa perasaanku harus diletakkan? Dan siapa yang bisa kupercayai? “Aku tidak mau mati begitu saja setelah Fred dan Jim berkorban untukku.”

Review
  (Awas spoiler!)

   Sampulnya.... sampulnya nyeremin, ciiiin. Pertama kali liat sampulnya, yang terbayang dalam benak saya adalah seorang tokoh boneka yang menjalani kehidupan kelam dengan latar belakang cerita di abad pertengahan sana. (Abad pertengahan kok pakenya gaun pendek berbahu terbuka? *toyor diri sendiri*). Ya intinya..., sampul buku ini saya pikir sebagai novel drama misteri yang berkisah soal pembunuhan atau psikopat sih.

   Gak nyangka kalau ini cerita bergenre fantasi.

   Lebih gak nyangka lagi, ini cerita remake dari cerita sebelumnya yang sebenarnya belum pernah baca.

   (Apa sih yang bikin kamu nyangka? #dikeplak)

Senin, 25 Mei 2015

Misteri Patung Garam : Membasuh Dosa-dosamu!




Judul : Misteri Patung Garam
Pengarang : Ruwi Meita
Penerbit : Gagas Media
Genre : Thriller - Misteri

Sinopsis

Dia sangat sadis. Dan, dia masih berkeliaran.

Seorang pianis ditemukan mati,
terduduk di depan pianonya, dengan bibir terjahit.
Bola matanya dirusak, meninggalkan lubang hitam yang amat mengerikan.
Rambut palsu merah panjang menutupi kepalanya.
Sementara, otak dan organ-organ tubuhnya telah dikeluarkan secara paksa.

Kulitnya memucat seputih garam.
Bukan, bukan seputih garam.
Tapi, seluruh tubuh sang pianis itu benar-benar dilumuri adonan garam.

Kiri Lamari, penyidik kasus ini,
terus-menerus dihantui lubang hitam mata sang pianis.
Mata yang seakan meminta pertolongan sambil terus bertanya,
kenapa aku mati? 
Mata yang mengingatkan Kiri Lamari akan mata ibunya.
Yang juga ia temukan tak bernyawa puluhan tahun lalu.

Garam? Kenapa garam?

Kiri Lamari belum menemukan jawabannya.
Sementara mayat tanpa organ yang dilumuri garam telah ditemukan kembali….

Dia sangat sadis. Dan, dia masih berkeliaran.

Review

   Novel misteri yang benar-benar gak disangka!

   Saya sangat menikmati jalinan kasus yang ada di dalam novel ini. Gaya ceritanya mengalir, meski saya akui, di bagian awal rasanya sedikit tersendat-sendat gegara cara Kiri mendeskripsikan sesuatu. Di antara semua hubungan di novel ini, saya paling suka hubungan antara Kiri dan Ireng. Si Ireng ini benar-benar mencairkan suasana kaku dan bisa saja bikin saya ketawa-tawa di sepanjang bagiannya dalam cerita.

Minggu, 19 April 2015

Elantris : Kejatuhan Kota Suci



Judul : Elantris
 Pengarang : Brandon Sanderson
Penerbit : Mizan Fantasi
Tebal : 544 halaman
Genre : High Fantasy

Sinopsis

   Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.

   Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Raoden demi kepentingan politik. Ternyata Raoden sudah meninggal dan Sarene harus hidup tanpa pelindung di bawah ancaman serangan kaum Fjordell yang fanatik. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Raoden telah disingkirkan sang Ayah ke kota Elantris yang terkutuk. Karena Raoden telah ternoda oleh Shaod yang menyerang penduduk Elantris. Sementara itu, Hrathren dan para pendukung fanatiknya dari Fjordell ingin menghancurkan Elantris yang mereka anggap sebagai bukti kebusukan dan kejahatan penghuni kota itu. Bisakah Arelon bertahan dari serbuan Fjordell? Raoden harus menguak rahasia terpendam di Elantris demi menyelamatkan negara dan tunangannya.

   Sebuah kisah fantasi epik yang lengkap, kuat dan penuh kejutan. Sebuah debut menyegarkan di dunia high-fantasy.

Review

   Jangan baca buku ini kalau kamu mencari detail fantasi yang memukau.
   Jangan baca buku ini kalau kamu tidak suka intrik yang bertele-tele.
   Jangan baca buku ini kalau kamu lebih menyukai petualangan yang mendebarkan.

   Baca buku ini jika kamu mencari alternatif fantasi yang lain.
   Baca buku ini jika kamu ingin mengetahui tentang sosok pemimpin.
   Baca buku ini jika kamu suka intrik politik dan adu argumen dalam percakapan tokohnya.

   Aduh, berasa ngepromosiin buku ini.

Gloomy Gift : Kejutan di Pesta Pertunangan


Judul : Gloomy Gift
Penulis : Rhein Fathia
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 282 halaman
Genre : Romance - action

Sinopsis

Kupandangi kamu dengan wajah memelas.
Berharap kamu mau menyingkap apa yang sedang kita alami sekarang. Kamu tetap pada pendirianmu, bungkam. Pura-pura tidak ada hal besar yang baru saja terjadi.

Bagaimana mungkin semua baik-baik saja? Di hari pertunangan kita, segerombolan orang menyerbu rumah. Tembakan diletuskan. Peluru. Jeritan orang-orang. Dan, kamu membawaku kabur masih dengan kebaya impian yang kini terasa menyiksa dipakai di saat yang tak sepantasnya.

Hari yang seharusnya bahagia, menjelma tegang dan penuh tanya. Kenapa kita harus lari? Belum cukupkan aku mengenalmu sejauh ini?

Aku tidak siap menyambut kenyataan. idak siap jika harus kehilangan. Tak kuat menahan rasa takut yang berkepanjangan.

Review

   Kovernya itu lhoooooo....., bikin jatuh cinta :">

   Saya langsung terkesan begitu melihat kovernya, langsung terbayang karakter gagah dan cool di dalam novel ini. Ketika membaca review dari teman-teman yang selesai membacanya dan memberikan bintang tinggi, mau tidak mau saya tertarik untuk membacanya. Menunggu novel ini masuk ke toga mas lama banget, cyiiin. 2 minggu pesen, gak dateng-dateng novelnya. Saking gak sabarnya buat baca, akhirnya saya cabut ke gramed dan beli buku ini dah. Saat pertama kali membaca buku ini, prolognya terasa sangat menjanjikan. Saya suka adegan gak biasa di bawah laut itu. Namun, setelah membaca keseluruhan novel, saya merasa... ehm... kurang sreg.

   Di bagian bab 1, saya merasa aneh dengan serangan mendadak kelompok LS dan serangan mereka pada pesta pertunangan Zano - Kara. Aneh rasanya kalau ada suara tembakan, tetapi tetangga sebelah nggak ndenger dan nggak terjadi keributan di satu kompleks. (.__.). Kemudian, alasan bahwa Zano dikejar debt collector, ehm...., alasannya kurang meyakinkan. Yang jad pertanyaan, debt collector kelas kakap memangnya biasa bawa senjata kah buat nagih utang ke debiturnya? .___.

Senin, 06 April 2015

Half Bad : Terlahir dari Hitam dan Putih


Judul : Half Bad
Penulis : Sally Green
Penerbit : Mizan Fantasi
Jenis : Low fantasy
Halaman : 426 halaman

Sinopsis

Dia Berbeda.

Tak diinginkan, tapi diburu.

Ibunya penyihir putih penyembuh, ayahnya penyihir hitam pembunuh.

Dia hidup dalam kurungan sejak usia 14 tahun, karena dunia takut akan kekuatannya.

Dalam dunia penyihir yang terbagi menjadi hitam dan putih, dia harus bertahan sendiri.

Yang perlu dia lakukan hanyalah melarikan diri, mencari seorang penyihir hitam bernama Mercury.

Mercury bisa saja menolongnya atau membunuhnya.

Namun, dia harus mengambil resiko itu.

Review

   Serius, sinopsisnya sangat menggiurkan dan menggoda, terutama di bagian yang saya tebalkan. Satu kalimat itu sudah cukup menjadi faktor penarik bagi saya untuk membeli buku ini. Sayangnya, semua ketertarikan saya langsung menurun sekian puluh persen ketika membaca bagian pertama halaman novel. Setidaknya, saya butuh 2 kali baca bagian pertama untuk meyakinkan diri sendiri, kalau memang ceritanya seperti itu, bukan karena kesalahan penerjemahan atau kesalahan cetakan.

Senin, 30 Maret 2015

Liaozhai Zhiyi : Ketakutan Bernama Korupsi


Judul : Liaozhai Zhiyi (Kumpulan cerita Mistik China)
Penulis : Yusin Hendri W. 
Terbitan : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 311 halaman

Blurb

Liaozhai Zhiyi adalah kumpulan cerita terkemuka dalam sejarah kesusastraan China. Dalam kurun waktu dua ratus tahun lebih, cerita ini telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa asing termasuk bahasa Inggris, Jepang, Perancis, Rusia, Jerman, dan memiliki miliaran pembaca. Para seniman dan penggemar karya ini menominasikan Liaozhai Zhiyi sebagai salah satu karya terhebat di dunia dan menyebutnya sebagai King of Novel.

Buku ini terdiri dari 33 cerita pilihan yang diambil dari Kumpulan Cerita Liaozhai Zhiyi karya Pu Songling, yang diceritakan kembali oleh Yusin Hendri W. dalam bahasa Indonesia. Mengangkat kisah-kisah tentang siluman, setan, hantu, dan lainnya yang berbau mistik dan horor, memprotes belenggu dari pemerintahan feodal yang telah menjerat dan mengeksploitasi masyarakat China kuno. Cerita ini juga diwarnai dengan hubungan yang terjadi antara manusia dengan siluman atau hantu, sebagai pelampiasan ekspresi dari anak-anak muda yang mendambakan hidup terbebas dari belenggu adat istiadat masyarakat feodal.

Review
   Pertama-tama, saya mungkin harus ngerubah rating dan pandangan saya pada novel Ghost Bride yang pernah saya baca beberapa bulan lalu dan sempat saya kasih bintang 2, karena saya ngerasa alasannya nggak logis. Habis baca buku ini, sekarang saya bisa memahami, bahwa alasan yang disampaikan si pengarang Ghost Bride memang sah-sah saja dan masuk akal. Karena memag kondisi serta budaya pada saat itu mungkin memang seperti itu. :D

Minggu, 22 Maret 2015

Intertwine : Gaun yang Bercerita beragam kisah


Judul : Intertwine

Penulis : FLOCK
1. FEI
2. Lia Indra Andriana
3. Orizuka
4. Clara Canceriana
5. KP Januwarsi

Penerbit : Penerbit Haru

Genre : Romansa

Sinopsis

Berawal dari sebuah bridal, lima wanita menguntai benang-benang kehidupan.
Jihan, yang bercita-cita untuk menikah muda.
Naomi, yang mengikuti kata hatinya untuk bertindak di luar logika.
Emma, yang percaya kisah cinta dalam dongeng juga ada di dunia nyata.
Ralyne, yang berharap pernikahannya akan sempurna.
Nina, yang dihantui oleh potongan-potongan kenangan lama.

Sebuah gaun istimewa hadir di antara mereka, seakan menjadi pemintal takdir.
Dan keajaiban pun terjadi....

Review

   Benar-benar suatu keajaiban.

   Iya, keajaiban. Kalau saya tidak teliti membaca judul di novel ini, tentu saya tidak akan ngeh kalau ini adalah buku yang saya cari. Jadi begini, takdir menuntun saya menemukan buku ini di deretan buku-buku metropop di gramedia pandanaran. Awalnya saya ragu mau ambil buku ini, walau judulnya benar-benar seperti buku yang saya cari. Gimana saya enggak ragu, lha wong novel yang saya ambil sampulnya mawar-mawar oranye, sedangkan kalau di rak goodreads sampul bukunya warnanya merah jambu lembut. Saya pun sejenak terpikir, apa ini buku sekuel? Atau buku kedua? Kalau sekuel, kok judulnya sama persis seperti di akun rak gr saya. Akhirnya, dari pada mikir kelamaan di depan rak buku (capek mondar-mandir di sana), saya pun langsung ambil buku ini dan bayar di kasir.

   Pertama kali buka buku ini, saya mendapati ilustrasi yang sangat menarik. Seorang wanita berdiri membelakangi saya mengenakan sebuah gaun bermodel kuno dengan motif mawar. Kalau di cerita katanya gaunnya warna putih, saya malah mikirnya gaunnya campuran antara warna merah-emas-putih. :D