Judul : Liaozhai Zhiyi (Kumpulan cerita Mistik China)
Penulis : Yusin Hendri W.
Terbitan : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 311 halaman
Blurb
Liaozhai Zhiyi adalah kumpulan cerita terkemuka dalam sejarah kesusastraan China. Dalam kurun waktu dua ratus tahun lebih, cerita ini telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa asing termasuk bahasa Inggris, Jepang, Perancis, Rusia, Jerman, dan memiliki miliaran pembaca. Para seniman dan penggemar karya ini menominasikan Liaozhai Zhiyi sebagai salah satu karya terhebat di dunia dan menyebutnya sebagai King of Novel.
Buku ini terdiri dari 33 cerita pilihan yang diambil dari Kumpulan Cerita Liaozhai Zhiyi karya Pu Songling, yang diceritakan kembali oleh Yusin Hendri W. dalam bahasa Indonesia. Mengangkat kisah-kisah tentang siluman, setan, hantu, dan lainnya yang berbau mistik dan horor, memprotes belenggu dari pemerintahan feodal yang telah menjerat dan mengeksploitasi masyarakat China kuno. Cerita ini juga diwarnai dengan hubungan yang terjadi antara manusia dengan siluman atau hantu, sebagai pelampiasan ekspresi dari anak-anak muda yang mendambakan hidup terbebas dari belenggu adat istiadat masyarakat feodal.
Buku ini terdiri dari 33 cerita pilihan yang diambil dari Kumpulan Cerita Liaozhai Zhiyi karya Pu Songling, yang diceritakan kembali oleh Yusin Hendri W. dalam bahasa Indonesia. Mengangkat kisah-kisah tentang siluman, setan, hantu, dan lainnya yang berbau mistik dan horor, memprotes belenggu dari pemerintahan feodal yang telah menjerat dan mengeksploitasi masyarakat China kuno. Cerita ini juga diwarnai dengan hubungan yang terjadi antara manusia dengan siluman atau hantu, sebagai pelampiasan ekspresi dari anak-anak muda yang mendambakan hidup terbebas dari belenggu adat istiadat masyarakat feodal.
Review
Pertama-tama, saya mungkin harus ngerubah rating dan pandangan saya pada novel Ghost Bride yang pernah saya baca beberapa bulan lalu dan sempat saya kasih bintang 2, karena saya ngerasa alasannya nggak logis. Habis baca buku ini, sekarang saya bisa memahami, bahwa alasan yang disampaikan si pengarang Ghost Bride memang sah-sah saja dan masuk akal. Karena memag kondisi serta budaya pada saat itu mungkin memang seperti itu. :D